Sunday, December 20, 2015

METODE PEMBINAAN AKHLAK















UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
KELAS A2 SEMESTER II 2015/2016
Jln.Taman Siswa No9 Pekeng Tahunan Jepara
Kode Pos 59427,Telp./Fax (0291)593132


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A.   Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Tujuan Penulisan
BAB II Pembahasan
A.    










KATA PENGANTAR
          Segala puji dan rasa syukur bagi kami sampaiknan dan hanya milik Allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunianya lah kami bisa menyalesaikan tugas maklah ini, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi kita semua. Semoga dengan selalu bersholawat kepadanya kita nanti syfaatnya di padang ma’syar kelak amin-amin YaRabbal’alamin
          Selanjutnya kami pemakalah megucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan pemahaman dan tuntan kepada kami sebagai pemkalah serta waktu yang telah di tentukan untuk menyelesaikan tugas dari makalah kami ini. Mudah-mudahan makalah mkalah ini bermanfaat bagi kami yang merangkainya dan bagi kita semua dalam melakukan perkuliaahn kami ini.
          Akhir kata kami menyadari masih banyak teerjadi kesalahan kami dlam menyusun makalah ini, mka daripada itu,kami mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif dan inovatif demi meraih yang lebih baik dan apa yang kami sajikan ini dan perbaikan masa yang akan mendatang,


Jepara, 24 maret 2015

penulis
BAB I
A.LATAR BELAKANG
            Metode pembentukan
























METODE PEMBINAAN AKHLAK
Standar

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Perhatian islam yang demikian terhadap pembinaan akhlak ini dapat pula dilihat dari perhatian islam terhadap pembinaan jiwa yang harus didahulukan daripada pembinaan fisik, dari jiwa yang baik inilah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik yang pada tahap selanjutnya akan mempermudah menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan pada seluruh kehidupan manusia, lahir dan batin.[1]
Perhatian islam dalam pembinaan akhlaq selanjutnya dapat dianalisis pada muatan akhlak yang terdapat pada seluruh aspek ajaran islam. Ajaran islam tentang keimanan misalnya sangat berkaitan erat dengan mengerjakan serangkaian amal shaleh dan perbuatan terpuji. Iman yang tidak disertai dengan amal shaleh dinilai sebagai iman yang palsu, bahkan dianggap sebagai kemunafikan. Dalam Al-Qur’an kita misalnya membaca ayat berbunyi:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ أَمَنَّا بِاللهِ وَ بِالْيَوْمِ الْأَخِرِ وَمَاهُمْ بِمُعْمِنِيْنَ
Artinya: Dan diantara manusia (orang munafik) itu ada orang yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan hadir, sedang yang sebenarnya mereka bukan orang yang beriman.” (QS.Al-Baqarah: 8-9)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu ialah mereka yang beriman kepada Allah dan rasulNya, kemudian itu mereka tidak ragu-ragu dan senantiasa berjuang dengan harta dan dirinya di jalan Allah. Itulah orang-orang yang benar (imanNya). (QS.Al-Hujurat: 15)
Ayat-ayat diatas menunjukkan dengan jelas bahwa iman yang dikehendaki islam bukan iman yang hanya sampai pada ucapan dan keyakinan tetapi iman yang disertai dengan perbuatan dan akhlak yang mulia, seperti tidak ragu-ragu menerima ajaran yang dibawa rasul, mau memanfaatkan harta dan dirinya untuk berjuang di jalan Allah dan seterusnya. Ini menunjukkan bahwa keimanan harus membuahkan akhlak, dan juga memperlihatkan bahwa islam sangat mendambakan terwujudnya akhlak yang mulia.
Pembinaan akhlak juga terintegrasi dengan pelaksanaan rukun iman dan islam. Hasil analisis Muhammad Al-Ghazali terhadap rukun islam yang lima dalam menunjukkan dengan jelas, bahwa dalam rukun islam yang lima itu terkandung konsep pembinaan akhlak. Rukun islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah. Kalimat ini mengandung pernyataan bahwa selama hidupnya manusia hanya tunduk kepada aturan dan tuntutan Allah. Orang yang tunduk dan patuh pada aturan Allah dan Rasulnya sudah dapat dipastikan akan menjadi orang yang baik.
Selanjutnya rukun islam yang kedua adalah mengerjakan sholat lima waktu. Sholat yang dikerjakan akan membawa pelakunya terhindar dari perbuatan yang keji dan munkar. (QS.Al-Ankabut: 45) dalam hadits qudsi dijelaskan pula sebagai berikut:
إِنَّمَا اَتَقَبَّلَ الصَّلَاةُ مِمَّنْ تَوَاضَعَ بِهَا لِعَظَمَتِيْ وَلَمْ يَسْتَطِلْ عَلَى خَلْقِى وَلَمْ يَبِتْ مُصِرًا عَلَى مَعْصِيَتِيْ وَ قَطَعَالنَّهَارَ فِى ذِكْرِىْ وَرَحِمَ الْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَالْأَرْمِلَةَ وَرَحِمَ الْمُصَابَ (رواه بزّر)
Artinya: Bahwasannya Aku menerima sholat hanya dari orang yang bertawadhu’ dengan sholatnya kepada keagunganKu yang tidak terus menerus berdosa, menghabiskan waktunya sepanjang hari untuk dzikir kepadaKu, kasih sayang kepada fakir miskin, ibnu sabil, janda serta mengasihi orang yang mendapat musibah. (HR. Al-BAzzar)
Pada hadits tersebut sholat diharapkan dapat menghasilkan akhlak yang mulia, yaitu bersikap tawadhu’, mengagungkan Allah, berdzikir, membantu fakir miskin, ibnu sabil, janda dan orang yang mendapat musibah. Selain itu sholat (khususnya jika dilaksanakan berjama’ah) menghasilkan serangkaian perbuatan seperti kesehajaan, imam dan makmum sama-sama berada dalam satu tempat, tidak saling berebut untuk menjadi imam, jika imam batal dengan rela untuk digantikan yang lainnya, selesai sholat saling berjabat tangan, dan seterusnya. Semua ini mengandung ajaran islam.
Selanjutnya dalam rukun islam yang ketiga, yaitu zakat juga mengandung didikan akhlak yaitu agar orang yang melakukannya dengan membersihkan dirinya dari sifat kikir, mementingkan diri sendiri, dan membersihkan hartanya dari hak orang lain, yaitu hak fakir miskin dan seterusnya. Muhammad Al-Ghazali mengatakan bahwa hakikat zakat adalah untuk membersihkan jiwa dan mengangkat derajat manusia ke jenjang yang lebih mudah.[2]
Pelaksanaan zakat yang berdimensi akhlak yang bersifat sosial ekonomis ini dipersubur lagi dengan pelaksanaan shadaqah yang bentuknya tidak hanya materi, tetapi juga nonmateri. Hadis nabi di bawah ini menggambarkan shodaqah dalam hubungannya dengan akhlak yang mulia.
تَبَسُمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِى أَرْضِ الضَّلَالِ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْأَذَى وَالشَّوْكَ وَالعِظَمَ عَنِ الطَّرِيْقِ لَكَ صَدَقَةٌ (رواه بخارى)
Artinya: Senyumanmu (bermuka manis) untuk saudaramu adalah shodaqah dan amar ma’ruf serta nahi munkar juga shodaqah dan memberikan petunjuk kepada laki-laki (atau kepada siapa saja) yang ada di bumi yang sedang sesat, bagimu shodaqah dan (apabila engkau suka) menyingkirkan batu, duri, atau tulang-tulang yang mengganggu jalan bagimu juga merupakan shodaqah. (HR. Bukhari)
Begitu juga islam mengajarkan ibadah puasa sebagai rukun yang keempat bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum dalam waktu yang terbatas tetapi lebih dari itu merupakan latihan menahan diri dari keinginan melakukan perbuatan keji yang dilarang. Dalam hubungan ini Nabi mengingatkan:
مًنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ ِللهِ حَاجَةٌ غِى اَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ (رواه البخارى)
Siapa yang tidak suka meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan yang palsu, maka Allah tidak membutuhkan diri padanya, puasa meninggalkan makan dan minumnya. (HR. Al-Bukhari)
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأُكُلِ وَالشُّرْبِ وَإِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَاثِ فَإِنْ سَابَكَ اَحَدٌ اَوْ جَهَلَ عَلَيْكَ فَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ (رواه إبن حزيمة)
Bukanlah puasa itu hanya menahan diri dari makan dan minum saja, tetapi bahwasanya puasa itu menahan diri dari perkataan-perkataan kotor dan omongan-omongan yang keji. Kalau ada seoreang datang kepadamu memarahi dan mengatakan engkau bodoh (dan sebagainya), katakanlah “aku sedang berpuasa”. (HR. Ibnu Khuzaimah)
Selanjutnya rukun islam yang kelima adalah ibadah haji. Dalam ibadah haji inipun nilai pembinaan akhlaknya lebih besar lagi dibandingkan dengan nilai pembinaan akhlak yang ada pada ibadah dalam rukun islam lainnya. Hal ini bisa dipahami karena ibadah haji ibadah dalam islam bersifat komprehensif yang menuntut persyaratan yang banyak, yaitu disamping harus menguasai ilmunya, juga harus sehat fisiknya, ada kemauan keras, bersabar dalam menjalankannya dan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, serta rela meninggalkan tanah air, harta kekayaan dan lainnya. Hubungan ibadahhaji dengan pembinaan akhlak ini dapat dipahami dari ayat yang berbunyi:
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berkata kotor (jorok), berbuat fasik dan berbantah-bantahan didalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan ‘niscaya Allah mengetahuinya berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal. (QS. Al-Baqarah:197)
Berdasarkan analisis yang didukung dali-dalil Al-Qur’an dan Al-hadis tersebut diatas, kita dapat mengatakan bahwa islam sangat memberi perhatian yang besar terhadap pembinaan akhlak termasuk cara-caranya. Hubungan antara rukun iman dan rukun islam terhadap pembinaan akhlak sebagaimana digambarkan diatas, menunjukkan bahwa pembinaan akhlak yang ditempuh islam adalah menggunakan cara atau sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan akhlak.
Cara lain yang dapat ditempuh untuk pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan berlangsung secara kontinyu. Berkenaan dengan ini imam Al-Ghazali mengatakan bahwa kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat menerima segala usaha pembentukan melalui pembiasaan. Jika manusia membiasakan berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang jahat.
Untuk ini Al-Ghazali menganjurkan agar akhlak dianjurkan, yaitu dengan cara melatih jiwa kepada pekerjaan atau tingkah laku yang mulia. Jika seseorang menghendaki agar ia menjadi pemurah, maka ia harus dibiasakan dirinya melakukan pekerjaan yang bersifat pemurah, hingga murah hati dan murah tangan itu menjadi tabiatnya yang mendarah daging.[3]
Dalam tahap-tahap tertentu, pembinaan akhlak, khususnya akhlak lahiriyah dapat pula dilakukan dengan cara paksaan yang lama kelamaan tidak lagi terasa dipaksa. Seseorang yang ingin menulis dan mengatakan kata-kata yang bagus misalnya, pada mulanya ia harus memaksakan tangan dan mulutnya menuliskan atau mengatakan kata-kata dan huruf yang bagus. Apabila pembiasaan ini sudah berlangsung lama, maka paksaan tersebut sudah tidak terasa lagi sebagai paksaan.
Cara ini yang tak kalah ampuhnya dari cara-cara diatas dalam hal pembinaan akhlak ini adalah melalui keteladanan. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, intruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk menerima keutamaan itu tidak cukup hanya seorang guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu. Menanamkan sopan santun memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses melainkan jika disertai dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata.[4] Cara yang demikian itu telah dilakukan oleh rasulallah saw. Keadaan ini dinyatakan dalam ayat yang berbunyi:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: Sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat contoh teladan yang baik bagi kamu sekalian, yaitu bagi orang yang baik bagi kamu sekalian, yaitu bagi orang yang mengharapkan keridhoan Allah dan (berjumpa dengannya di) hari kiamat dan selalu banyak menyebut nama Allah. (QS.Al-Ahzab: 21)
Senada dengan hal itu, Abdullah Nasih Ulwan berpendapat bahwa seorang pendidik barangkali akan merasa mudah mengkomunikasikan pesannya secara lisan. Namun, anak akan merasa kesulitan dalam memahami pesan yang disampaikannya.[5] Dengan demikian, keteladanan merupakan faktor dominan dan berpengaruh bagi keberhasilan pendidikan dan metode pendidikan yang paling  membekas pada diri peserta didik.
Tak hanya dengan teladan, metode nasehat juga sangat dibutuhkan dalam pembinaan akhlak. Dengan metode ini, seseorang dapat menanamkan pengaruh yang baik ke dalam jiwa seseorang. Cara yang dimaksud ialah: Pertama, nasehat hendaknya lahir dari hati yang ikhlas. Nasehat yang disampaikan secara ikhlas akan mengena dalam tanggapan pendengarnya. Kedua, nasehat hendaknya berulang-ulang agar nasehat itu meninggalkan kesan sehingga orang yang dinasehati tergerak untuk mengikuti nasehat itu.[6] Allah Swt. pun menjelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ..
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik..
Selain itu pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan cara senantiasa menganggap diri ini sebagai manusia yang banyak kekurangannya dari pada kelebihannya dalam hubungan ini ibnu sina mengatakan jika seseorang menghendaki dirinya berakhlak utama, hendaknya ia lebih dahulu mengetahui kekurangan dan cacat yang ada dalam dirinya, dan membatasi sejauh mungkin untuk tidak berbuat kesalahan sehingga kecacatannya itu tidak terwujud dalam kenyataan.[7] Namun ini bukan berarti bahwa ia menceritakan dirinya sebagai orang yang paling bodoh, paling miskin dan sebagainya di hadapan orang-orang, dengan tujuan justru merendahkan orang lain. Hal yang demikian dianggap tercela dalam islam.
Pembinaan akhlak secara efektif dapat pula dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Menurut hasil penelitian para psikolog bahwa kejiwaan manusia berbeda menurut perbedaan tingkat usia. Pada usia kanak-kanak misalnya lebih menyukai kepada hal-hal yang bersifat rekreatif dan bermain. Untuk itu ajaran akhlak dapat disajikan dalam bentuk permainan. Hal ini pernah dilakukan oleh para ulama’ di masa lalu. Mereka menyajikan ajaran akhlak lewat syair yang berisi sifat-sifat Allah dan Rasul, anjuran beribadah dan berakhlak mulia dan lain-lainnya. Syair tersebut dibaca pada saat menjelang dilangsungkannya pengajian, ketika akan melaksanakan sholat lima waktu dan acara-acara peringatan hari-hari besar islam.[8]
Selain metode-metode tersebut, terdapat pula metode ‘ibrah. ‘Ibrah menurut An-Nahlawi yang dikutip oleh Ahmad Tafsir, ibrah adalah suatu kondisi psikis yang menyampaikan manusia kepada intisari sesuatu yang disaksikan, yang dihadapi dengan menggunakan nalar yang menyebabkan hati mengakuinya.[9]
Tujuan metode ini adalah mengantarkan manusia kepada kepuasan pikir tentang perkara keagamaan yang bisa menggerakkan, mendidik, atau menumbuhkan perasaan keagamaan. Adapun pengambilan ‘ibrah bisa dilakukan melalui kisah-kisah teladan, fenomena alam atau peristiwa yang terjadi baik di masa lalu atau masa sekarang. Allah Swt. Menegaskan dalam firmanNya:
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal… (QS. Yusuf: 111)
Dalam skripsi ini, metode pembinaan akhlak yang digunakan ialah metode ibrah. Melalui kisah Nabi Ya’kub as, Nabi Yusuf as. dan saudara-saudaranya yang disajikan di dalam Al-Qur’an Surah Yusuf, peneliti diharapkan dapat memahami kandungan ayatnya dan mengambil ibrah dari perjalanan kisah mereka.
[1] Muhammad Al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim. (terj.) Moh. Rifa’I dari judul asli Khuluq Al-Muslim, (Semarang: Wicaksana 1993), cet. IV, h.13
[2] Ibid., h.12
[3] Imam Al-Ghazali, Kitab Al-Arba’in fi Ushul Al-din, (Kairo: Maktabah Al-Hindi.t.t.) h.190-191. Lihat pula Asmaran, As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), cet-1, h.45
[4] Ibid., h.16
[5] Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, terj. Jamaludin Miri, Jilid II, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999), h.178
[6] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h.146
[7] Ibnu Sina, Ilmu Akhlak, (Mesir: Dar Al-Ma’arif.t.t.) h.202-203
[8] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, h.156-164
[9] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, h.145


Monday, December 7, 2015

ramuan untuk oabat magh




Tanaman Obat - Penyakit mag atau tukak kambung kelihatannya remeh, namun sering merepotkan. Cepat sembuh tapi juga gampang kambuh. Kemunculan gejalanya ditandai dengan rasa nyeri pada perut gara-gara meningkatnya asam lambung. Cincau ternyata mampu menuntaskannya

Beberapa tanaman biasa digunakan masyarakat untuk meredam mag ini. Di antaranya adalah:




- Cincau, Daun cincau mengandung bahan kimia berupa senyawa aktif Premnazole dan Phenyl butazone yang mampu menurunkan aktivitas enzim sehingga secara tidak langsung asam lambung yang terbentuk pada cardia dalam dinding lambung juga menurun.

- Madu organik, Ambil 1-2 sendok teh mentah madu organik. Madu organik secara langsung di mulut dapat untuk meredakan ketidaknyamanan, menenangkan dan cepat atasi sakit maag yang menyakitkan. Madu organik juga tinggi kalium, madu membantu meningkatkan pencernaan dan membentuk sebuah lapisan alkali di dalam perut. Campur madu dengan cuka sari apel untuk membuat minuman yang dapat mengurangi gejala refluks asam lambung secara langsung. Satu sendok madu juga dapat membantu sebelum tidur atau pada malam hari jika terbangun oleh karena refluks asam lambung.

- Apel Merah, Makan sepotong apel sangat baik ketika mengalami gejala-gejala GERD (gastroesophageal reflux disease). Apel, khususnya jenis merah manis, dapat membantu untuk menciptakan sebuah lapisan basa dalam perut, mengurangi kecenderungan asam untuk kembali naik ke kerongkongan, dan menyebabkan nyeri. Apel juga baik pada waktu tidur untuk mencegah dan mengobati asam lambung pada malam hari.

Selain itu ada juga ramuan untuk mengatasi dan
obat radang lambung

-  30 gram temu lawak segar + 10 gram kulit jeruk mandarin kering + 5 butir kapulaga direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.

- 75 gram daun lidah buaya dikupas kulitnya + 10 gram adas + 5 butir bunga lawang direbus dengan 500 cc air tersisa 200 cc, airnya disaring + 1 sdm madu, diminum hangat-hangat.

- 25 gram kunyit segar + 20 gram kencur + 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat

- 3 batang sereh + 15 butir ketumbar + lengkuas direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, minum hangat-hangat.


Written By Si Jenggot on Rabu, 31 Oktober 2012 | 15.30
http://1.bp.blogspot.com/-Eo_QqRfg0NE/TvgVx_looPI/AAAAAAAAAoE/ChOzdquxXDE/s1600/Lengkuas5.jpg
Penyakit Kurap disebabkan oleh infeksi jamur. Kurap ditandai dengan timbulnya lingkaran-lingkaran berwarna merah pada kulit yang dikelilingi oleh bintil-bintil di tepinya. Jika kulit dipinggir lingkaran tersebut ditekan, maka akan keluar nanah. Kurap biasanya menyerang kulit kepala, leher, dagu, atau tengkuk.

Kadas adalah semacam eksim kering, tetapi lebih gatal. Eksim adalah semacam reaksi alergi pada kulit oleh suatu zat yang hanya mengenai orang tertentu yang sensitif. Penularan eksim melalui sentuhan langsung atau tidak langsung, seperti melalui pakaian,selimut, sprei, dan handuk.

Ada beberapa
tanaman obat untuk mengatasi kadas dan kurap ini;

* Lengkuas
Bahan:
- Lengkuas 1 ruas
- Bubuk Belerang

Cara membuatnya: Potong salah satu ujung lengkuas, dan bubhkan sedikit belerang, kemudian oleskan pada bagian panu atau kadas. Lakukan 1-2 kali sehari.

* Daun Tembakau
Bahan:
- Daun Tembakau secukupnya

Cara membuatnya: Tumbuk halus daun tembakau dan oleskan kads Anda. Lakukan 1-2 kali sehari.


* Daun Jinten
Bahan:
- Daun Jinten 5 lembar
- Bawang Putih 3 butir
- Minyak Kelapa secukupnya

Cara membuatnya: Tumbuk halus daun jinten dan bawang putih. Tambahkan sedikit minyak
Untuk menyembuhkan rasa sakit, kompreslah tenggorokan Anda dengan kain yang telah direndam dalam air hangat. Anda juga bisa mencoba campuran hangat chamomile: campurkan 1 sendok makan bunga chamomile kering ke dalam 1 atau 2 gelas air mendidih, biarkan selama 5 menit. Masukkan kain atau handuk bersih ke dalam teh, peras airnya, kemudian letakkan ke tenggorokan Anda. Angkat kain kalau sudah dingin dan ulangi sampai Anda merasa lebih baik.

Plester garam juga bisa membantu mengurangi rasa sakit. Campurkan 2 cangkir garam laut ke dalam 5 atau 6 sendok makan air hangat-hangat kuku. Garamnya seharusnya lembab tetapi tidak terlalu basah. Letakkan garam di tengah lap piring, kemudian gulunglah lap dan tutupkan ke sekitar leher. Tutuplah dengan kain kering atau lap piring kering lainnya. Biarkan sampai Anda merasa nyaman.

Cobalah menghisap uap untuk meredakan rasa sakit. Alirkan air panas dalam tempat berendam Anda, kemudian letakkan handuk di sekitar kepala Anda untuk menghambat uap, bersandarlah ke tempat berendam sambil tetap mengalirkan air panas. Tarik napas dalam-dalam melalui mulut dan hidung selama 5-10 menit. Ulangi beberapa kali dalam satu hari.

Tindakan yang perlu dilakukan adalah: berkumur setiap beberapa jam sekali dengan air garam hangat, jangan merokok, hindari makanan pedas dan gorengan serta banyak minum air putih dan jus buah.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimuDYKcbPfRVuppHBSPeIpzQ77uVTFmQqTRLkEOCeOso8C34pCsxKxtOhxJzHZv95jHc-VcefpA4UW-ksuOvdPdGVwjPFJGj28aZeG8FKdIQ-7tJQFJ0Jdc8N0O1bGkZE8TDj7OwdSbCVc/s1600/lidah-buaya.jpg
Obat radang tenggorokan alami yang satu ini juga bisa. Daun lidah buaya kupas ambil dagingnya 90 gram, Jeruk lemon peras ambil airnya 1/2 buah dan Madu secukupnya. Cuci daging lidah buaya, blender lalu panaskan hingga mendidih.setelah hangat tambahkan air perasan jeruk lemon dan madu, aduk rata. Minum 3 kali seharikelapa dan oleskan pada bagian panu. Lakukan 1-2 kali sehari.

Jagung ternyata bisa diolah untuk sebagai
tanaman obat. Selain kaya nutrisi dan serat, Jagung muda memiliki khasiat untuk mengobati Batu Ginjal, empedu, dan tekanan darah tinggi.

Mau tahu cara mengolah
jagung menjadi ramuan yang manjur dan berkhasiat untuk berbagai penyakit?
Untuk mengobati tekanan batu ginjal
Bahan yang diperlukah adalah jagung muda 4 tongkol, rambut Jagung 1 genggam dan daun Keji Beling segar 8 helai.

Cara membuatnya: semua bahan direbus dengan air 110ml. Saring air rebusan, dan minum air rebusan setiap hari. Apabila batu ginjalnya sudah keluar, (berupa buih, butiran atau kerikil) hentikan pengobatan. Kemudian lanjutkan dengan jamu dari ramuan kumis kucing dan meniran. Cara membuatnya, seduh daun kumis kucing dan 30 gr daun meniran dengan air panas, kemudian minum airnya.


Untuk mengobati batu empedu
Bahan yang diperlukah adalah jagung muda 5 tongkol dan 5 gram herba kumis kucing segar.

Cara membuatnya: semua bahan direbus dengan air 110ml. Saring air rebusan, dan minum air rebusan setiap hari selama 2 minggu.


Untuk mengobati tekanan darah tinggi
Bahan yang diperlukah adalah 5- 7 tongkol jagung muda dan 1 genggam rambut jagung

Cara membuatnya: semua bahan direbus dengan air 110ml. Saring air rebusan, dan minum air rebusan setiap hari selama 7hari.


Untuk menghentikan kebiasaan mengompol pada anak
Bahan yang diperlukah adalah 1 genggam rambut jagung

Cara membuatnya: Seduh rambut jagung dan minum 1 cangkir teh rambut jagung sebelum tidur.




Kayu manis, apakah memang manis? Sebenarnya rempah yang satu ini memiliki sifat kimia hangat, pedas, wangi, dan hanya sedikit manis. Kayu manis yang dalam bahasa latinnya disebut Cinnamoman burmani banyak mengandung khasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Kayu manis sejak dulu sudah dijadikan rempah-rempah baik untuk penambah cita rasa masakan atau pembuatan kue.

Khasiat Kayu manis saat ini bisa digunakan untuk obat berbagai macam penyakit seperti asam urat, hipertensi, mag, sakit kepala dan lainnya. berikut cara membuat ramuan dari tanaman obat yang satu ini:
Untuk Obat tekanan darah tinggi
Bahan:
- 2 jari kayu manis - 10 gram asam trengguli,
- 10 gram kencur - 15 gram daun sena, dan
- 20 gram daun saga
Cara Membuatnya:
Semua bahan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc. Rebusan disaring dan diminum selagi hangat. Resep lainnya, 1 jari kulit kayu manis, 10 gram asam trengguli, 60 gram rambut jagung, dan 30 gram seledri, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Airnya kemudian disaring dan diminum hangat-hangat.

Untuk Obat asam Urat
Bahan:
- 1 ibujari kayu mani - 5 gram biji pala
- 5 butir kapulaga - 5 butir cengkeh
- 200 gram ubi jalar merah - 10 butir merica
- 15 gram jahe merah
Cara membuatnya:
Semua bahan direbus dengan 1.500 cc air hingga tersisa 500 cc.
Ramuan kemudian disaring lalu ditambahkan 200 cc air susu cair dan diminum.
Sementara ubinya yang ikut direbus dimakan.

Untuk Obat diare
Bahan:
- 5 gram kayu manis
- 5 lembar daun jambu biji
- gula
Cara membuat:
Semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc.
Air disaring dan ditambahkan gula secukupnya, kemudian diminum 150 cc sebanyak dua kali sehari.

Untuk Obat Maag
Bahan:
- Kayu manis 10 gram
Cara membuatnya:
Rebus kayu manis dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Untuk Obat Sakit Kepala
Bahan:
- 10 gram kayu manis - 3 butir cengkeh
- 5 gram biji pala - 5 gram merica
- 10 gram jahe
Cara Membuatnya:
Semua bahan ditumbuk halus hingga menjadi bubuk.
Lalu diseduh dengan air panas secukupnya, disaring, dan diminum secara teratur.

Untuk Obat Mengatasi masuk angin dan perut kembung
Bahan:
- 5 gram kayu manis - 10 gram jahe
- 5 butir cengkeh - 5 gram pulasari
- 5 gram adas - 5 gram biji pala
- gula aren secukupnya,
Cara membuat:
Semua bahan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc.
Kemudian disaring dan diminum selagi hangat sebanyak 150 cc, lakukan tiga kali sehari.